Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjadi Orang Tua Yang Bijaksana

Konten [Tampil]

Memiliki anak dan menjadi orang tua hampir merupakan impian semua orang, khususnya di Indonesia yang masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan. Keluarga inti masyarakat Indonesia biasanya identik dengan sepasang orang tua dan dua orang anak. Perasaan orang tua saat memiliki anak pertama pun begitu mendebarkan. Terkadang, kebanyakan orang tua tidak mau anaknya mengalami masalah dan menderita, tapi tahukan Anda, beberapa kebiasaan orang tua yang terlalu menjaga anaknya ternyata berdampak buruk bagi perkembangan dan psikologis anak? Lalu bagaimana seharusnya menjadi orang tua yang bijaksana? Berikut tips dari psikolog keluarga di Jogja.

Menjadi Orang Tua yang Bijaksana

Menjadi Orang Tua Yang Bijaksana

Anak mengalami sejumlah tahapan dalam perkembangan fisik dan psikologisnya. Empat tahap perkembangan fisik dan psikologis anak biasanya dikategorikan sebagai, pertama, physical milestones, tahap ini melibatkan motorik kasar dan halus. Tahap ini merupakan tahapan saat anak pertama kali menggerakan motorik kasar, seperti merangkak dan duduk. Kedua, cognitive milestones, berpusat pada cara berpikir anak, seperti belajar dan memecahkan masalah. Ketiga, social and emotional milestones merupakan tahap saat anak mampu mengenali emosinya sendiri dan emosi orang lain, dan keempat tahap communication milestones merupakan tahap yang melibatkan kemampuan berbahasa pada anak.

Memahami setiap masa perkembangan anak

Orang tua yang baik adalah yang mengetahui perkembangan buah hatinya dari masa ke masa. Perkembangan anak harus disesuaikan dengan periode psikologisnya. Mencetak anak yang baik tidak melulu harus memenuhi kebutuhannya, namun tidak juga sampai kurang memberikan perhatian kepada sang anak. Keduanya tentu memiliki dampak buruk jika berlebihan. Jika sedari dini orang tua sudah over protective, ke depannya anak akan tumbuh sebagai individu yang penakut dan pemalu. Begitu pula jika orang tua dirasa kurang memberikan perhatian, anak akan tumbuh menjadi individu yang banyak tingkah dan mencari-cari perhatian.

Porsi perhatian yang cukup

Menjadi orang tua yang bijaksana adalah mengetahui seberapa besar porsi perhatian, pendidikan, kasih sayang pada anak di waktu dan kondisi yang tepat. Selain berinteraksi langsung dengan anak, menjadi orang tua bijaksana juga dapat dilakukan dengan menambah referensi. Misalnya sharing kepada orang yang sebelumnya pernah menjadi orang tua atau konsultan psikologis. Anda dapat memperoleh berbagai rekomendasi psikolog jogja terbaik terbaik terkait dengan konsultasi dan beragam layanan psikologi berkualitas dari Biro Psikologi Laksita Educare Yogyakarta

Posting Komentar untuk "Menjadi Orang Tua Yang Bijaksana"