Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Susah Menjadi Orang Sukses Ini 7 Penyebabnya

Konten [Tampil]

Susah menjadi orang sukses mungkin kerap mengisi pikiran sebagian orang. Setiap individu pasti ingin meraih sukses dalam perjalanan hidupnya. Walaupun sukses bagi setiap orang pasti berbeda penilaiannya. Ada orang yang begitu sederhana dalam menilai sebuah kesuksesan dan ada juga yang memiliki standar yang sangat tinggi dalam menilai sukses. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada standar yang jelas dalam penilaian sebuah kesuksesan. Kesuksesan pada masing-masing orang ditentukan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya namun faktor terpenting yang banyak berperan pada kesuksesan seseorang adalah sifat dan kepribadian Anda sendiri. Dalam kaitannya pada kedua hal tersebut, berikut ada tujuh kepribadian yang menjadi penyebab kenapa susah menjadi orang sukses :

susah menjadi orang sukses

Susah menjadi orang sukses mungkin ini penyebabnya

Orang yang mudah ditipu

Sebagai contoh pada dunia pekerjaan bahwa percaya kepada perusahaan tempat bekerja merupakan hal yang sangat wajar, namun sebaiknya anda tetap rasional pada beberapa hal. Ketika atasan anda menyampaikan sesuatu yang mungkin Anda sendiri tahu bahwa alasan ini terlihat tidak rasional maka ada baiknya menanyakannya. Misalnya atasan Anda menyampaikan bahwa Anda belum memperoleh promosi pada tahun ini, tapi pasti tahun depan anda akan memperolehnya.

Sangat wajar bagi anda untuk sedikit bernegosiasi dengan hal ini. Seperti halnya ketika Anda sedang membeli mobil tanpa menawar. apabila Anda memutuskan untuk keluar dari dealer tersebut maka si penjual pasti akan memberikan diskon untuk Anda. Jika memang anda merasa yakin dengan kemampuan anda sepertinya hal seperti ini bisa berlaku.

Dengan beragam cara penyampaian sebenarnya perusahaan ingin bernegosiasi dengan Anda. Tujuannya mereka sebenarnya adalah untuk mendorong Anda supaya bekerja lebih optimal dan membuat Anda tetap bertahan di perusahaan tersebut, namun di sisi lain mereka ingin menghemat anggaran perusahaan mungkin dengan menunda kenaikan gaji atau promosi jabatan.

Groupthinker

Groupthinker terdiri dari para pemikir kolot yang membentuk kelompok merupakan sebuah masalah psikologis yang merajalela di banyak tempat kerja. Semakin lama Anda berada di sebuah perusahaan maka anda akan melihat populasinya biasanya akan semakin besar, yang akhirnya membentuk kumpulan karyawan senior yang kurang terbuka dengan perkembangan di luar perusahaan. Dengan adanya komunitas ini menjadikan alasan kenapa banyak hal di perusahaan tidak diperbarui, seperti teknologi perusahaan, peraturan yang sudah ketinggalan zaman, atau hal-hal lainnya yang sebenarnya sudah tidak efektif untuk diterapkan. Dalam tim kerja yang kolot ini Anda akan selalu mendengar kalimat seperti “Hal itu tidak cocok disini, kami sudah berpengalaman dan itu tidak akan berhasil, apalagi anak baru yang belum mengerti apapun”.

Sebenarnya mudah menandai tipe orang seperti ini, apalagi kalau Anda merupakan orang baru di perusahaan tersebut. Groupthinker ini biasanya duduk secara bergerombol dan bersama-sama ngobrol serta mengungkapkan hal-hal yang negatif, dengan selalu mengeluh ketika ada tugas atau hal baru yang diterapkan di perusahaan. Jika anda bertemu dengan hal seperti ini, sebaiknya Anda hindari dan jangan bergabung dengan kelompok yang susah menjadi orang sukses tersebut walaupun hal ini akan membuat anda dikucilkan. Kelompok seperti ini akan mengganggu karier dan membuat Anda justru terlihat bodoh dan itulah yang mereka inginkan.

Orang yang terlalu takut

Umumnya orang akan cenderung melakukan hal konyol disaat mereka merasa takut. Tipe orang seperti inilah yang akan menimbulkan masalah serius di tempat kerja. Misalnya ketika mereka merasa takut disalahkan, maka ketika perusahaan menemukan adanya kesalahan pada pekerjaan tim tersebut maka jangan heran jika orang tersebut akan menumpukan semua kesalahan kepada Anda. Jenis orang seperti ini akan selalu mencari posisi aman untuk dirinya sendiri walaupun mereka harus mengorbankan Anda.

Orang yang apatis

Sekali-kali mengambil cuti bekerja tentu saja hal yang sangat wajar. Tapi tak dapat dimungkiri kalau ada saja rekan kerja Anda yang sirik dengan masa cuti Anda tersebut. Biasanya kemudian dia akan sering menghubungi Anda terkait masalah pekerjaan atau bahkan menyindir Anda karena dinilai sedang bersenang-senang, sementara mereka harus bekerja keras ketika Anda sedang cuti.

Hal tersebut terjadi karena orang apatis cenderung menunjukkan sikap yang egois. Tak ada salahnya sesekali mengasihani orang-orang seperti ini, namun tetap saja anda tidak kemudian menjadi rekan kerja yang apatis juga.

Pecundang yang selalu berpikiran negatif

Seorang pecundang biasanya akan menunjukkan sikap negatif ketika Anda berhasil dalam sebuah pekerjaan atau mendapatkan pujian dari atasan. Seorang pecundang akan berpikir bahwa Anda bisa memperolehnya melalui cara yang tidak baik, atau karena adanya pengaruh dari seseorang yang memiliki posisi yang kuat, atau dia berpikir bahwa keberhasilan anda hanyalah sebuah keberuntungan saja. Anda memang tak dapat menghentikan bahkan merubah cara berpikir orang seperti ini. Cara yang dapat anda lakukan untuk menghadapi seorang pecundang salah satunya yaitu dengan memberinya kejutan dengan berbagai keberhasilan Anda yang terbaik di perusahaan tersebut. Cara ini akan membungkam pecundang yang susah menjadi orang sukses tersebut satu persatu sekaligus anda akan menunjukkan nilai yang positif di dunia kerja.

Tukang Gosip

Kalau ngobrol dengan tipe teman di perusahaan yang seperti ini pasti ujung-ujungnya adalah bergosip atau membicarakan orang lain. Ada gosip yang ringan namun ada juga gosip yang sudah mengarah ke hal yang sangat negatif. Jika Anda berada di dalam kelompok seperti ini, maka dijamin kinerja Anda akan kacau.

Orang Yang Suka Minta Maaf

Meminta maaf tentu bukanlah hal yang salah, bahkan dapat menunjukkan kebesaran jiwanya. Tapi ketika tidak melakukan sebuah kesalahan lalu apa perlunya meminta maaf ? Hal seperti ini akan menunjukkan kurangnya percaya diri seseorang atau mungkin ketakutan akan kritikan. Mungkin Anda pernah mendengar seseorang menyampaikan sesuatu dengan diikuti permintaan maaf tanpa adanya kesalahan. Misalnya, “Maaf ya kalau presentasi saya kurang bagus,” atau “Maaf ya kalau pekerjaan saya kurang bagus”.

Beberapa sifat dan kepribadian diatas tersebut dapat menjadi penyebab kenapa susah menjadi orang sukses. Jika anda memiliki salah satu kebiasaan seperti diatas sebaiknya segera tinggalkan dan mulailah berpikir positif. Sekian artikel dari psikolog jogja terpercaya.

Posting Komentar untuk "Susah Menjadi Orang Sukses Ini 7 Penyebabnya"