3 Tips Membangun Komunikasi Anak Dengan Orang Tua
Membangun komunikasi anak dengan orang tua merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk terus dilakukan bahkan semenjak anak masih berada di dalam kandungan. Menjadi orang tua merupakan pekerjaan yang tidak mudah terlebih untuk orang tua yang juga bekerja sehingga membuat waktu berkomunikasi dengan anak menjadi terbatas. Secara tidak langsung terjadinya komunikasi yang dekat antara anak dan orang tua dapat menjadi kontrol terhadap pergaulan dan tingkah laku anak di luar rumah. Jika komunikasi terjadi dengan baik maka anak akan memiliki rasa tanggung jawab dan beban moral kepada orang tua jika akan melakukan hal negatif dalam pergaulannya. Walaupun tidak mudah namun berikut ada beberapa tips membangun komunikasi anak dengan orang tua dari sebuah biro psikologi :
Membangun komunikasi anak dengan orang tua
- Anda ada untuk anak-anak Anda. Selalu luangkan waktu untuk berbicara atau ketika anak-anak Anda ingin berbicara pada anda misalnya, saat tidur, sebelum makan malam atau di dalam mobil. Mulailah untuk membangun percakapan, hal ini membuat anak-anak Anda tahu bahwa Anda peduli tentang apa yang terjadi dalam hidup mereka. Menyediakan waktu setiap minggunya untuk sebuah kegiatan dengan anak Anda, dan hindari membuat jadwal kegiatan lainnya selama waktu itu. Ketahui tentang kesenangan anak-anak Anda misalnya musik favorit atau kegiatan lain yang menunjukkan minat mereka di dalamnya. Memulai percakapan dengan bercerita tentang apa Anda alami jauh lebih baik daripada mengawali percakapan dengan sebuah pertanyaan.
- Biarkan anak Anda tahu bahwa Anda mendengarkan. Ketika anak-anak Anda berbicara tentang sebuah masalah, maka segera hentikan apa pun yang sedang Anda lakukan lalu mendengarkan mereka. Biarkan anak Anda mengungkapkan apa yang mereka ingin katakan tanpa interupsi. Mendengarkan dari sudut pandang anak, bahkan walaupun itu sulit untuk dimengerti. Biarkan anak Anda menyelesaikan sampai inti permasalahan sebelum Anda memberi komentar. Ulangi apa yang Anda dengar dan anak Anda katakan untuk memastikan bahwa Anda memahami mereka dengan benar.
- Menanggapi dari kacamata anak-anak Anda. Jangan menanggapi dengan kemarahan karena anak-anak merasa nyaman jika muncul kemarahan atau defensif dari orang tua. Ekspresikan pendapat Anda tanpa menjatuhkan mereka. Tidak perlu berdebat tentang siapa yang benar. Fokuslah pada perasaan anak Anda daripada Anda sendiri selama percakapan Anda.
Ketahui apa yang anak butuhkan
Ingat : Tanyalah kepada anak Anda apa yang mungkin mereka butuhkan dari Anda dalam percakapan tersebut, seperti nasihat, cukup hanya mendengarkan, membantunya dalam mengelola perasaan atau membantu memecahkan masalahnya. Anak-anak belajar dengan meniru. Paling sering, mereka akan mengikuti Anda sebagai memimpin dalam bagaimana menangani kemarahan, memecahkan masalah dan merespon sesuatu.
Ketika sedang berbicara dengan anak Anda sebaiknya jangan seperti sedang memberikan kuliah, mengkritik, mengancam atau mengatakan hal-hal yang menyakitkan. Anak-anak belajar dari pilihan mereka sendiri. Selama hal tersebut tidak berbahaya, maka Anda tidak perlu harus terlibat masuk. Dengan memahami anak Anda dapat memberitahu Anda apa yang sebenarnya mengganggu mereka. Hati-hati ketika mendengarkan apa yang mereka katakan, dorong mereka untuk berbicara sehingga mereka dapat berbagi cerita.
Mendengarkan dan berbicara adalah kunci untuk membangun komunikasi anak dengan orang tua. Menjadi orangtua adalah kerja keras dan berusaha untuk terus mempertahankan hubungan yang baik dengan mereka sampai orang tua meninggalkan mereka. Jika Anda mengalami masalah dalam jangka waktu lama, Anda dapat mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional di biro psikolog anak jogja untuk mencari tahu bagaimana mereka dapat membantu permasalahan anda.
Posting Komentar untuk "3 Tips Membangun Komunikasi Anak Dengan Orang Tua"